Thursday, August 31, 2017

Contoh Makalah Manajemen DIklat

A.      Latar Belakang
Pendidikan dan pelatihan adalah suatu proses yang akan menghasilkan suatu perubahan perilaku sasaran pendidikan dan pelatihan. Secara nyata perubahan perilaku itu berbentuk peningkatan mutu kemampuan dari sasaran pendidikan dan pelatihan.

Penggunaan istlah pendidikan dan pelatihan dalam suatu institusi atau organisasi biasanya disatukan menjadi diklat (pendidikan dan pelatihan). Untuk yang menangani pendidikan dan pelatihan pegawai atau karyawan lazim disebut Pusdiklat (Pusat Pendidikan dan Pelatihan).


B.       Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian Pendidikan dan Pelatihan ?
2.      Apa perbedaan Pendidikan dan Pelatihan ?
3.      Apa Pengertian Regulasi ?
4.      SK apa saja Regulasi di bidang Pendidikan dan Pelatihan ?

C.      Tujuan
1.      Mengetahui pengertian Pendidikan dan Pelatihan
2.      Mengetahui perbedaan Pendidikan dan Pelatihan
3.      Mengetahui pengertian Regulasi
4.      Mengetahui Regulasi di Bidang Pendidikan dan Pelatihan



BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pendidikan dan Pelatihan
1.         Pengertian Pendidikan dan Pelatihan
a.       Pengertian pendidikan
Pendidikan adalah usaha sistematik yang disengajakan, yang dibuat oleh sesuatu masyarakat untuk menyampaikan pengetahuan, nilai, sikap dan kemahiran kepada ahlinya, usaha memperkembangkan potensi individu dan perubahan yang berlaku dalam diri manusia.
Zais (1986:317) dalam http://www.scribd.com/doc/55461188/ Makalah-Pendidikan-Dan-Pelatihan-Diklat mengemukakan bahwa pendidikan sebagai proses memperluas kepedulian dan keberadaan sesorang menjadi dirinya sendiri atau proses mendefinisikan dan mendefinisikan keberadaan diri sendiri di tengah-tengah lingkungannya.
Dari uraian tentang pengertian pendidikan di atas, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
-    Pendidikan adalah susatu kegiatan atau usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina pada potensi pribadinya yang berupa rohani (cipta, rasa, dan karsa) serta jasmani (panca indra dan keterampilan).
-    Pendidikan di dalam suatu proses perubahan perilaku menuju kepada kedewasaan dan penyempurnaan kehidupan manusia.
-    Pendidikan adalah suatu proses pengembangan kemampuan atau perilaku ke arah yang diinginkan.
-    Pendidikan merupakan hasil atau prestasi yang dicapai oleh perkembangan manusia, dan usaha lembaga-lembaga tersebut dalam mencapai tujuan.




b.      Pengertian Pelatihan
Nadler dan Wiggs dalam http://zakarija.staff. umm.ac.id/files/ 2010/12/PENDIDIKAN-DAN-PELATIHAN1.pdf mendefinisikan pelatihan (training) sebagai teknik-teknik yang memusatkan pada belajar tentang 4 ketrampilan-ketrampilan, pengetahuan dan sikap-sikap yang dibutuhkan untuk memulai suatu pekerjaan atau tugas-tugas atau untuk meningkatkan kemampuan dalam melakukan suatu pekerjaan atau tugas.
Payaman Simanjuntak (2005) mendefinisikan pelatihan merupakan bagian dari investasi SDM (human investment) untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan kerja sehingga meningkatkan kinerja pegawai. Pelatihan biasanya dilakukan dengan kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan jabatan, diberikan dalam waktu yang relatif pendek, untuk membekali seseorang dengan keterampilan kerja.
Menurut beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pelatihan merupakan suatu kegiatan dalam maksud untuk memperbaiki dan mengembangkan sikap, tingkah laku, keterampilan, dan pengetahuan dari para pegawai sesuai dengan keinginan dari suatu lembaga atau organisasi.
Menurut Hamalik yang dikutip oleh Pujirahayu (2008:17) dalam http://www.scribd.com/doc/55461188/Makalah-Pendidikan-Dan-Pelatihan-Diklat konsep sistem pendidikan dan pelatihan (diklat) adalah upaya untuk meningkatkan, mengembangkan, dan membentuk pegawai melalui upaya pendidikan dan pelatihan baik berupa diklat berjenjang, diklat kursus, diklat fungsional, dan diklat operasional yang banyak diterapkan oleh suatu organisasi dalam rangka meningkatkan kemampuan kerja karyawan dalam menghadapi aktivitasnya, yang diupayakan dapat meningkatkan pelayanan masyarakatnya.
Menurut Syamsuddin yang dikutip oleh Pujirahayu (2008:18) diklat adalah suatu proses dari pelaksanaan pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan terus menerus bagi suatu organisasi agar karyawan yang mengikuti diklat mampu mengembangkan karir dan aktivitas kerjanya di dalam mengembangkan, memperpaiki perilaku kerja karyawan, mempersiapkan karyawan untuk menduduki jabatan yang lebih rumit dan sulit, serta mempersiapkan tenaga untuk mengembangkan aktivitas kerjanya.
Dari beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan dan latihan (diklat) merupakan proses sistematis untuk meningkatkan, mengembangkan, dan membentuk pegawai dimana pegawai mempelajari pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), kemampuan (ability) atau perilaku terhadap tujuan pribadi dan organisasi sehingga tercipta sumber daya manusia yang berkualitas.
Penggunaan istilah pendidikan dan pelatihan dalam suatu institusi atau organisasi biasanya disatukan menjadi diklat (pendidikan dan pelatihan). Unit yang menangani pendidikan dan pelatihan pegawai lazim disebut PUSDIKLAT (Pusat Pendidikan dan Pelatihan).

2.      Perbedaan antara pendidikan dan pelatihan
Pemahaman  terhadap  istilah  pendidikan  dan  pelatihan  sering  tumpang tindih, batasan antara keduanya seringkali kabur, karena keduanya memiliki tujuan yang  sama  yaitu  terjadinya  perubahan  perilaku  ke  arah  yang  lebih  baik sesuai  dengan yang diinginkan.  Keduanya berhubungan dengan belajar dan perubahan pada diri manusia, tetapi berbeda terutama dalam hal tujuan khusus yang ingin dicapai.
Miner  (1992)  menyebut  bahwa  pendidikan  lebih  terkait  dengan  tujuan-tujuan yang bersifat individual dan tidak terkait langsung dengan tujuan organisasi (walaupun tujuan-tujuan tersebut bisa saja tumpang tindih), sedang pelatihan pada dasarnya  berhubungan dengan peran khusus  individu dalam organisasi.  Pelatihan ditujukan  untuk  membantu  individu  agar  berhasil  menampilkan  kinerjanya  dalam suatu pekerjaan tertentu.  Jadi,  pertumbuhan  mereka dan  berbagai peran yang akan mereka mainkan di lingkungan sosial  mereka menjadi titik awal dalam pendidikan, sedangkan  pelatihan  berawal  dari  kebutuhan  dalam  suatu  pekerjaan tertentu  yang  akan  dilakukan.  Lebih  jauh  Miner  menjelaskan  bahwa  proses pelatihan  lebih  dipusatkan pada pembelajaran dan perubahan pada  suatu hal  yang secara  khusus  dapat  diterapkan  pada  suatu  jabatan,  melengkapi  persayaratan jabatan  yang  dibutuhkan,  dan efisien  dalam  hal  waktu,  biaya,  dan  sumber  daya yang digunakan.
Jadi, pendidikan  lebih  mengarah pada  pengetahuan  dan  hal-hal  yang  bersifat  umum dan terkait  dengan  kehidupan pribadi secara luas, sedangkan pelatihan mengarah pada ketrampilan berperilaku secara khusus dan ada ukuran benar atau salah. Pendidikan  lebih  diarahkan  untuk  memecahkan knowledge  problems, sedangkan pelatihan lebih pada skill problems, dan keduanya digunakan secara bersama untuk memecahkan motivation  problems.  Dalam  konteks  dunia  kerja  secara tegas  membedakan  antara  pendidikan  dan  pelatihan  sebagaimana  pada  tabel berikut ini: 
PENDIDIKAN
PELATIHAN
Proses memperoleh pengetahuan atau informasi
Proses mengembangkan keterampilan untuk suatu pekerjaan atau tugas tertentu
Menekankan pada mengetahui
Menekankan pada melakukan
Menekankan  pencapaian  dengan membandingkan  dengan  tingkat  pengetahuan  yang dimiliki  oleh orang lain
Menekankan  pencapaian  pada  tingkat keterampilan  tertentu  yang  bisa dilakukan  
Menekankan  pada cara  pandang sistem terbuka,  bahwa  ada  banyak  cara  yang bisa  digunakan  untuk  mencapai  suatu tujuan, berpikir kreatif dan kritis  sangat dianjurkan
Menekankan  pada  cara  pandang  sistem tertutup,  bahwa  ada  cara  khusus  yang benar  atau  salah  dalam menunjukkan suatu ketrampilan
Menekankan  pada  mengetahui
informasi yang tidak harus berhubungan secara  langsung dengan  pekerjaan  atau karir tertentu
Menekankan  pada  tingkat  kinerja  pada suatu pekerjaan tertentu
Menekankan  pada  pendekatan terbuka dalam  mencapai  suatu  tujuan,  setiap tahap dalam prosesnya tidak ditentukan
Menekankan  pada  suatu  urutan  yang komprehensif  dalam  menampilkan suatu  ketrampilan  yang  diperlukan untuk menunjukkan  suatu  perilaku
Tertentu dan setiap  langkah  dalam prosesnya ditentukan

Perbedaan-perbedaan  tersebut  tentu  saja menimbulkan  implikasi  yang  berbeda terkait dengan gejala-gejala psikologis  baik yang  terjadi  pada  diri  peserta (yang  dididik  atau  dilatih) maupun pada  yang mendidik  atau  melatih.    Perbedaan  tersebut  juga  berimplikasi  pada  berbedanya proses  belajar  (learning)  yang  terjadi  meskipun  pada  dasarnya pendidikan  dan  pelatihan  keduanya  merupakan proses belajar dan bermuara pada terjadinya perubahan perilaku.









B.       Regulasi Pendidikan dan Pelatihan
1.      Pengertian Regulasi
Regulasi didefinisikan sebagai peraturan yang diundangkan oleh pemerintah yang mempengaruhi kegiatan badan-badan lain dalam ekonomi, memiliki banyak bentuk. Tapi secara umum tipe kegiatan yang dimaksud dan metode kontrolnya bervariasi. Peraturan tersebut bisa berupa peraturan yang mengikat suatu kelompok, lembaga atau organisasi untuk mencapai suatu tujuan tertewntu dalam kehidupan bersama, bermasyarakat dan bersosialisasi.
Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), Regulasi diartikan sebagai sebuah peraturan. Secara lebih lengkap regulasi merupakan cara untuk mengendalikan manusia atau masyarakat suatu aturan atau pembatasan tertentu. Penerapan regulasi bisa dilakukan dengan berbagai macam bentuk, yakni pembatasan hukum yang diberikan oleh pemerintah, regulasi oleh suatu perusahaan, dan sebagainya.
2.      Regulasi di Bidang Pendidikan dan Pelatihan
·      Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2015 tentang Rencana Strategis kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2015-2019.
Bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 19 (2) Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang  Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, perlu menetapkan  Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan  tentang Rencana Strategis kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2015-2019.
·      Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan serta Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Agama Republik Indonesia  Nomor 79 Tahun 2015 tentang Pedoman Penetapan Spesialis Widyaiswara Kementerian Agama.
a.       Bahwa dalam rangka meningkatkan profesionalisme widyaiswara  Kementerian Agama  dalam mendidik, mengajar dan melatih  agar tercipta proses pendidikan yang efektif dan efesien perlu ditetapkan spealisasikan bagi widyaiswara Kementerian Agama.
b.      Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana  dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Badan Kepala Penelitian dan pengembangan serta Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Agama tentang Pedoman Penetapan Spesialis Widyaiswara Kementerian Agama.
·      Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 37 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Reform Leader Academy.
a.       Bahwa seorang pemimpin pada instasi pemerintah dituntut  untuk mampu merespon kebutuhan perubahan di sektor Publik.
b.      Bahwa untuk dapat memperbaiki layanan dan meningkatkan kinerja sektor publik maka perlu dilakukan peningkatan kompetensi pimpinan melalui penyelenggarakan pendidikan dan pelatihan.
c.       Bahwa menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan sebagaimana dimaksud huruf b diatur dalam peraturan kepala lembaga Administrasi Negara Nomor 8 tahun 2013 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Reformasi Birokrasi yang saat ini tidak ada lagi sesuai dengan kebutuhan dan tuntunan lingkungan strategik sehingga dipandang perlu untuk diubah.

















BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan

Regulasi didefinisikan sebagai peraturan yang diundangkan oleh pemerintah yang mempengaruhi kegiatan badan-badan lain. Perbedaan pendidikan dan pelatihan kedua istilah itu pada intinya mengarahkan bahwa pelatihan dimaksudkan untuk membantu meningkatkan kemampuan pegawai melaksanakan tugas sekarang, sedangkan pendidikan lebih berorientasi pada peningkatan produkktivitas kerja pegawai di masa depan. Akan tetapi perbedaan itu tidak perlu ditonjolkan karena kedua pengertian itu umumnya digunakan bersama-sama.

Wednesday, August 30, 2017

Cara Cepat Pengisian Aplikasi PMP - FASTER PMP 2017



Pemetaan Mutu Pendidikan (PMP) 2017

Petunjuk Penggunaan Aplikasi FasterPMP 2017 :

Sebelum menggunakan aplikasi Faster PMP 2017 Wajib terlebih dahulu terinstall aplikasi PMP 2017 versi 2.0. Dan dalam sistem Windows juga harus sudah terinstall driver psqlodbc dan Net Framework 4.0 yang sudah tersedia


Langkah-langkah yang perlu di lakukan:

  1. Masukan username dan password sesuai dapodik/PMP
  2. lihat gambar disamping -->
  3. Setelah sukses membuka aplikasi PMP maka yang perlu dilakukan menyiapkan akun pengguna melalui Manajemen Pengguna (Salin Peserta Didik, Salin PTK, Tambah Pengawas dan Tambah Komite Sekolah);
  4. Apabila sudah lengkap seluruh kuesioner maka tinggal buka aplikasi FasterPMP 2017, dan pilih jenis respoden serta repsonden nya setelah itu tinggal klik Proses. Ulangi sampai jumlah yang diinginkan.
Dowload Aplikasi Faster PMP 2017++Klik disini
password Faster PMP 2017 :123

Akuntansi Manajemen

Akuntansi Manajemen adalah salah satu bidang akuntansi yang bertujuan menyajikan laporan - laporan untuk tujuan dan kepentingan pihak internal perusahaan dalam melaksanakan suatu proses manajemen yang terdiri atas sebuah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan serta pengendalian.

                Beberapa sumber memberi definisi akuntansi manajemen dengan bermacam macam penjelasan, namun semuanya memiliki benang merah yang sama.

Akuntansi Manajemen memfokuskan diri untuk memberikan informasi keuangan guna keperluan internal manajemen perusahaan. Akuntansi Manajemen berhubungan dengan informasi tentang perusahaan untuk memberikan manfaat bagi pemakaii laporan keuangan khususnya yang berada didalam perusahaan yang digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam pengambilan sebuah keputusan. Informasi tersebut juga digunakan untuk melihat/menilai hasil yang telah didapat dari aktivitas perusahaan, ntah itu untuk perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, serta pengendalian atau pengembilan keputusan tentang semua hal yang berhubungan dengan kebijakan yang menyangkut masa depan perusahaan.

Akuntansi Manajemen merupakan suatu proses identifikasi, pengukuran serta melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian serta sebuah keputusan yang tegas dan jelas bagi manajemen

Sebagai tambahan referensi, Pengertian Akuntansi Manajemen menurut ahli

·                     Halim dan Supomo [2000 : 3] akuntansi manajemen merupakan kegiatan yang menghasilkan informasi keuangan untuk manajemen sebagai dasar pengambilan keputusan dalam menjalankan fungsi manajemen.
·                     Mulyadi [2001 : 2] akuntansi manajemen merupakan informasi keuangan dihasilkan oleh tipe akuntansi manajemen, yang dimanfaatkan oleh pemakai intern entitas.

Ruang lingkup informasi dalam Akuntansi Manajemen lebih cenderung sempit. tidak terfokus pada prusahaan sebagai satu entitas tetapi lebih detail lagi karena informasi yang dihasilkan ditujukan untuk melaporkan bagian bagian dari perusahaan, seperti bagian produksi, pemasaran serta yang lainnya. Tetapi kompleksitas ruang lingkup informasi yang dihasilkan kedepannya akan sejalan dengan tingkatan manajemen yang terlibat dalam pembuat sebuah keputusan.

Jadi, Akuntansi Manajemen bukan hanya sekedar mengandalkan satu disiplin ilmu akuntansi saja tetapi juga dibutuhkan disiplin ilmu dari manajemen guna mengatasi serta mengatur sumber daya perusahaan, selain itu diperlukan disiplin ilmu psikologi sosial yang berguna saat melakukan estimasi perhitungan, perkiraan penjualan produk juga pengendalian sumber daya manusia. Akuntansi Manajemen juga sering mengumpulkan informasi yang bersifat taksiran karena proses pengambilan suatu keputusan selalu berhubungan dengan masa mendatang.

Notes:

Kriteria-kriteria bagi Informasi Akuntansi Manajemen tak dibatasi oleh prinsip - prinsip akuntansi yang berlaku umum, selama informasi itu bermanfaat bagi pihak manajemen perusahaan, ntah itu dalam pengukuran, maupun perhitungan. Didalam Akuntansi Manajemen juga tidak ada organisasi ataupun aturan undang - undang yang mengikat serta mengatur aktivitas prakteknya selama aktivitasnya memberi manfaat bagi
manajemen maka entitas akan terus menggunakannya.

Manajemen tidak harus pusing dengan standart dan aturan akuntansi yang berlaku, dalam pencatatannya, manajemen bebas menggunakan pendekatan apa saja, dicatat dengan model apa saja, berbentuk seperti apa saja seperti keinginan manajemen, tidak peduli pihak external perusahaan mengerti apa tidak, karena pihak external tidak akan pernah menjumpai laporan akuntansi manajemen, tidak ada standar PSAK disini, semuanya terserah keinginan manajemen sesuai kebutuhannya hingga dirasa akuntansi manajemen ini bermanfaat sebagai dasar pengambilan keputusan, baik yang strategis ataupun non strategis guna mendapatkan goal yang diinginkan.

Pengertian Non Fiksi

Pengertian Non Fiksi

Karangan nonfiksi yaitu karangan yang dibuat berdasarkan fakta, realita, atau hal-hal yang benar-benar dan terjadi dalam keidupan kita sehari-hari. Tulisan nonfiktif biasanya berbentuk tulisan ilmiah dan ilmiah populer,
laporan, artikel, feature, skripsi, tesis, desertasi, makalah, dan sebagainya.

Non fiksi adalah sebuah tulisan atau karangan yang dihasilkan dalam bentuk cerita nyata. Atau, cerita kehidupan sehari-hari yang dituangkan dalam bentuk tulisan.

Dengan kata lain, Non Fiksi adalah karya seni yang bersifat faktual. Hal-hal yang terkandung di dalamnya adalah nyata, benar-benar ada dalam kehidupan kita.

Perbedaan antara fiksi dengan nonfiksi terletak pada masalah faktual atau tidak, imajiner atau tidak. Perbedaan antara keduanya sama sekali tidak ada hubungannya dengan gaya bahasa atau apapun selain masalah fakta atau khayalan.

Karangan nonfiktif berusaha mencapai taraf objektifitas yang tinggi, berusaha menarik, dan menggugah nalar (pikiran) pembaca.

Bahasa karangan nonfiktif bersifat denotative dan menunjukan pada pengertian yang sudah terbatas sehingga tidak bermakna ganda.

Nonfiksi dibagi menjadi 2 :
·                     Nonfiksi Murni : adalah buku yang berisi pengembangan berdasarkan data – data yang otentik
Nonfiksi Kreatif : berawal dari data yang otentik kemudian pengembangannya berdasarkan imajinasi yang pada umumnya dalam bentuk novel, puisi, prosa

AKHLAK TASAWUF

AKHLAK TASAWUF

      Ajaran Islam adalah ajaran yang bersumberkan wahyu Allah S.W.T, Al Quran yang dalam penjabarannya dilakukan oleh hadist Nabi Muhammad S.A.W. Masalah Akhlak dalam ajaran Islam sangat mendapatkan perhatian yang begitu besar. Akhlak adalah perangai yang melekat pada diri seseorang yang dapat memunculkan perbuatan yang baik tanpa mempertimbangkan pikiran terlebih dahulu.
      Akhlak merupakan tolak ukur kesempurnaan iman seseorang, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda : “Orang Mu’min yang paling sempurna imannya ialah yang terbaik akhlaknya. Akhlak menurut Prof.Dr.Ahmad Amin Akhlak adalah kehendak yang dibiasakan,artinya bahwa kehendak itu bila membiasakan sesuatu,maka kebiasaan itu dinamakan akhlak Tasawuf adalah suatu kehidupan rohani yang merupakan fitrah manusia dengan tujuan untuk mencapai hakikat yang tinggi, juga bisa dijadikan jalan spiritual dan merupakan dimensi batin. Jadi bahwa apa yang berkaitan dengan perbuatan jiwa disebut dengan Tasawuf. Dalam pandangan Hamzah Fansuri, kemuliaan manusia terletak pada kesempurnaannya dalam berhubungan dengan Allah S.W.T.
manusia yang paling sempurna adalah mereka yang mampu memanifestasikan keseluruhan sifat Tuhan dalam dirinya.

Monday, August 28, 2017

TAUHID

Persegi Bersudut Tumpul: Ramadhan Saleh
MPI
TAUHID

Kita patut bersyukur pada Allah Subhanahu wa Ta’ala, bahwa kita dilahirkan dalam keadaan beragama Islam. Karena Islam adalah agama keselamatan yang akan membawa kita kepada kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Islam juga memberikan kita pedoman dan petunjuk yang harus kita pegang yaitu Alquran dan Al-Sunnah.
Kebahagiaan tidak dapat diraih dengan mudah hanya dengan kita beragama islam, tapi kita harus mempelajari ajaran-ajaran Islam dengan serius dan benar, karena belajar agama Islam hukumnya wajib. Dalam Islam yang harus pertama kita pelajari adalah tentang tauhid, yaitu mengesakan sang Pencipta Allah Ta’ala.
Para ulama, seperti Syaikh Ibnul Qoyyim membagi tauhid menjadi tiga berdasarkan dalil-dalil dari Alquran dan Al-Sunnah, yaitu tauhid “Uluhiyyah”, tauhid “Rububiyyah” dan tauhid “Al-Asma’ wa “Ash-Shifaat”.
Tauhid “Uluhiyyah”[1] artinya adalah mengesakan Allah Ta’ala dengan segala bentuk ibadah yang lahir maupun batin, dalam wujud ucapan maupun perbuatan, lalu menolak segala bentuk ibadah terhadap selain Allah Ta’ala, siapapun adanya, sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Israa’:23 yang artinya “…Dan Rabb-mu telah memerintahkan supaya kamu jangan beribadah kepada selain-Nya…”.
Tauhid “Rububiyyah”[2] adalah pengakuan sejati bahwa Allah adalah Rabb dari segala sesuatu dan Raja dari segala sesuatu, pencipta dan pemelihara segala sesuatu, yang berhak mengatur segala sesuatu.Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-An’aam:1 yang artinya “…Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan langit dan bumi,dan mengadakan gelap dan terang…”.
Tauhid “Asma’ dan Sifat”[3] adalah mengimani segala sifat yang digambarkan oleh Allah untuk diri-Nya dalam Kitab-Nya, atau sifat yang digambarkan oleh Rasul-Nya dalam hadits, yakni berupa “Al-Asma’ , Al-Husna, dan Ash-shifat Al-Ula. Seperti firman-Nya dalam surat Thaaha:110 yang artinya “..Dia mengetahui apa yang ada dihapan mereka dan apa yang ada dibelakang mereka, sedangakan ilmu mereka tidak dapat meliputi ilmu-Nya.”


10 Hadits Klik Disini

14 Prinsip Manajemen Menurut Henry Fayol

14 Prinsip Manajemen Menurut Henry Fayol

Prinsip Manajemen adalah dasar serta nilai yang menjadi intisari dari sebuah keberhasilan manajemen. Prinsip manajemen bisa juga merupakan dasar ataupun kaidah yang merupakan kebenaran secara fundamental yang dijadikan acuan pedoman didalam melaksanakan tugas memimpin sebuah usaha kerjasama untuk meraih suatu keseimbangan setinggi tingginya didalam upaya pencapaian tujuan manajemen. Henry Fayol, seorang asal Perancis menyatakan prinsip-prinsip manajemen seharusnya bersifat lentur, maksudnya perlu untuk dipertimbangkan sesuai dengan situasi maupun kondisi yang khusus dan berubah ubah. 14 prinsip prinsip manajemen menurut Henry Fayol terdiri atas : Prinsip Manajemen
 1. Division of Work | Pembagian Kerja Division of Work atau Spesialisasi pekerjaan kepada individu individu dalam lingkaranmanajemen untuk membangun sebuah pengalaman dan terus mengasah keahliannya sehingga pada akhirnya individu individu tersebut bisa menjadi lebih produktif dan menguntungkan. Terlebih lagi dengan kemampuan manusia yang memiliki banyak keterbatasan mengenai pengetahuan, kebutuhan waktu, dan perhatian sehingga keterbatasan keterbatasan ini bisa dijalankan oleh individu individu yang memiliki kemampuan untuk itu 
2. Authority and Responsibility | Wewenang dan Tanggung Jawab Wewenang dan pertanggung jawaban, kedua prinsip manajemen ini adalah kunci didalam melaksanakan roda usaha kerja sama. Bukan tanpa sebab, karena tanpa prinsip ini para manajer tidak akan bisa mengadakan suatu hubungan ke atas ataupun kebawah. Harus ada suatu kekuasan dalam memberi perintah dan sesuatu kekuatan yang bisa membuat manajer ditaati. Pertanggungjawaban akan timbul oleh adanya kekuasaan tersebut. Keduanya harus dalam kondisi yang seimbang dan tidak ada kekuasaan tanpa tanggungjawab, dan begitupun sebaliknya. Tanggung jawab terbesar ada pada manajer puncak. Kegagalan adalah terletak pada pucuk pimpinan, bukan pada karyawan yang berada dibawah karena pihak yang memiliki wewenang terbesar adalah para puncak manajer. Maka dari itu, jika seorang pucuk pimpinan tidak memiliki keahlian dan sifat kepemimpinan, maka wewenang yang ada bisa menjadi boomerang yang merugikan
3. Discipline | Disiplin Discipline atau disiplin sangat berhubungan dengan wewenang. Jika wewenang tidak bisa berjalan dengan semestinya, maka bisa jadi disiplin akan hilang. Maka, pemegang wewenang setidaknya harus bisa menanamkan rasa disiplin terhadap diri sendiri sehinggan nantinya memiliki tanggung jawab terhadap pekerjaan yang sesuai dengan wewenang yang dimiliki. Disiplin mencakup : kesungguhan hati, kerajinan, ketaatan, kesiapan, persetujuan, kebiasaan, tata krama antara organisasi tersebut dengan warganya 
4. Unity of Command | Kesatuan Perintah Kesatuan perintah adalah sebuah prinsip dimana perintah yang diterima bawahan tidak diperbolehkan untuk diberikan oleh lebih dari seorang petugas yang ada di atasnya. Dalam melaksanakan pekerjaan, para karyawan harusnya memperhatikan prinsip prinsip kesatuan perintah supaya pekerjaan bisa dilaksanakan secara baik. Tiap karyawan harus mengetahui kepada siapa dia harus bertanggungjawab yang sesuai dengan kewenangan yang didapatnya. Perintah yang diterima dari manajer yang lain kepada karyawan yang sama bisa mengakibatkan rusaknya wewenang dan tanggungjawab serta pembagian kerja. Untuk itu, pekerja harus memiliki hanya satu atasan tanpa ada perintah dari yang lain yang bisa jadi sangat bertentangan 
5. Unity of Direction | Kesatuan Pengarahan Kesatuan Pengarahan merupakan prinsip manajemen yang mengatakan setiap golongan pekerjaan yang memiliki tujuan yang sama, harus memiliki satu rencana dan dipimpin oleh satu manajer saja. Bisa dibedakan, dengan "unity of command" yang berhugunban dengan jalannya fungsi personalia sedangkan unity of direction berhubungan dengan struktur Didalam melakukan tugas dan tanggung jawab, pekerja perlu diarahkan pada sasarannya. Kesatuan pengarahan ini sangat berhubungan erat dengan pembagian kerja. Prinsip kesatuan pengarahan juga bergantung pada kesatuan perintah. 
6. Subordination of Individual Interest to General Interest | Subordinasi Kepentingan Perseorangan terhadap Kepentingan Umum Prinsip manajemen yang ini menyatakan bahwa tiap karyawan harus mengabdi kepentingan pribadi kepada kepentingan perusahaan atau organisasi. Prinsip ini seperti berupa syarat yang penting supaya aktivitas berjalan dengan baik dan lancar. Prinsip ini terjadi jika karyawan mempunyai kesadaran bahwa kepentingan pribadinya sebenarnya bergantung pada keberhasilan atau tidaknya kepentingan organisasi. Prinsip manajemen ini bisa terwujud jika karyawan merasa senang dan nyaman dalam bekerja. Dalam prinsip ini intinya kepentingan kelompok harus bisa mengatasi kepentingan individu, Jika subordinasi ini mengalami gangguan, maka disini diperlukan manajemen untuk mendamaikan 
7. Remunerasi | Penggajian Pegawai Prinsip manajemen ini menurut Henry Fayol adalah pembayaran upah serta cara pembayaran yang adil serta memberi kepuasan yang maksimal untuk pegawan dan majikan. Dengan menggunakan sistem upah atau gaji yang memuaskan nantinya bisa merangsang pegawan untuk bisa bekerja lebih rajin lagi.
8. Centralization | Pemusatan Pemusatan adalah prinsip manajemen yang menyatakan seluruh organisasi harus bisa berpusat, harus memiliki pusat. Prinsip ini harus bisa menunjukkan hingga batas mana kewenangan itu dipusatkan ataupun dibagi pada suatu organisasi. Pemusatan kewenangan bisa menimbulkan pemusatan tanggung jawan pada sebuah aktivitas. Tanggung jawab yang terakhir dan terbesar berada pada orang yang memegang kewenangan tertinggi atau pucuk pimpinan manajer. Prinsip pemusatan bukan berarti ada kekuasaan untuk mempergunakan kewenangan, tapi untuk menghindari adanya simpang siur kewenangan dan tanggung jawab. Prinsip manajemen pemusatan ini juga tidak bisa menghilangkan asal pelimpahan kewenangan.
9. Chain of Command | Rangkaian Perintah | Hierarki Rangkaian Perintah merupakan prinsip manajemen yang mengharuskan perintah dari atas kebawah harus selalu mengambil jarak yang terdekat. Hierarki ini dibutuhkan untuk kesatuan arah perintah. Rantai perintah ini mengacu kepada jumlah tingkatan yang ada pada hierarki dari otoritas tertinggi sampai tingkat yang paling rendah pada sebuah organisasi. Garis otoritas jaraknya tidak boleh terlalu jauh. 
10. Order | Ketertiban Prinsip manajemen ini bisa jadi adalah syarat yang utama karena pada umumnya tidak ada orang yang dapat bekerja pada keadaan kejang atau kacau. Ketertiban pada suatu pekerjaan bisa terwujud jika semua karyawan memiliki disiplin dan ketertiban yang tinggi. 
11. Equity | Keadilan Prinsip keadilan menurut Henry Fayol dianggap sesuatu yang bisa memunculkan kesetiaan dan ketaatan karyawan dengan cara mengkoordinasikan keadilan dan kebaikan para manajer didalam memimpin para bawahan dan memicu tumbuhnya rasa tunduk kepada kekuasaan dari atasan. Menurut Atmosudirdjo, Keadilan merupakan realisasi dari sesuatu yang telah tetap. Kewajaran membutuhkan banyak pikiran sehat, pengalaman dan kebaikan hati. Umumnya, karyawan menuntuk diperlakukan dengan wajar, mendapat apa yang telah menjadi haknya. Prinsip ini mutlak diperlukan karena menuntut manajemen untuk memperlakukan bawahan dengan baik. 
12. Stability of Tenur of Personel | Stabilitas Masa jabatan dalam Kepegawaian Perputaran karyawan yang tinggi bisa menyebabkan ongkos yang tinggi dalam produksi, untuk itulah prinsip ini dijalankan. Karyawan akan bekerja dengan lebih baik apabila mendapat stimulus keamanan pekerjaan dan jenjang karir yang pasti. Butuh waktu untuk seorang pekerja agar bisa menyesuaikan diri terhadap jabatan atau fungsinya yang baru serta untuk menunaikan tugas dengan baik
13. Inisiative | Prakarsa Inisiatif merupakan prinsip manajemen yang menyatakan seseorang kepala harus pintar dalam memberikan inisiatif. Inisiatif muncul dari dalam diri seorang yang mempergunakan daya pikir. Inisiatif memunculkan kehendak untuk mewujudkann sesuatu yang bernilai guna bagi penyelesaian pekerjaan dengan cara yang sebaik baiknya. Pada Prakarsa ini terhimpun perasaan, kehendak, pikiran, keahlian serta pengalaman seseorang yang nantinya akan di realisasi. Setiap prakarsa atau inisiatif yang datang hendaknya harus dihargai setinggi tingginya bila inisiatif tersebut memberikan nilai manfaat yang luar biasa bagi organisasi sehingga karyawan yang memberi inisiatif tersebut dan juga manajemen akan mendapatkan kepuasan serta materi yang setimpal.
14. Esprit de Corps | Semangat Kesatuan Esprit de Corps atau kesetiaan kelompok merupakan prinsip manajemen dimana setiap pegawai harus mempunyai rasa kesatuan senasib sepenangungan yang bisa menciptakan semangat kerja sama yang lebih baik. Semangat kesatuan ini bisa muncul jika tiap tiap karyawan memiliki kesadaran bahwa tiap pekerja berarti bagi pekerja yang lain dan pekerja lain sangat diperlukan oleh dirinya. Manajer yang mempunyai jiwa kepemimpinan akan bisa memunculkan semangat kesatuan ini. Sebaliknya, jika manajer tidak memiliki kepampuan, bisa berakibat perpecahan.

 

Copyright @ 2015