TAUHID
Kita patut bersyukur pada Allah Subhanahu wa Ta’ala, bahwa
kita dilahirkan dalam keadaan beragama Islam. Karena Islam adalah agama
keselamatan yang akan membawa kita kepada kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Islam
juga memberikan kita pedoman dan petunjuk yang harus kita pegang yaitu Alquran
dan Al-Sunnah.
Kebahagiaan tidak dapat diraih dengan mudah hanya dengan kita
beragama islam, tapi kita harus mempelajari ajaran-ajaran Islam dengan serius
dan benar, karena belajar agama Islam hukumnya wajib. Dalam Islam
yang harus pertama kita pelajari adalah tentang tauhid, yaitu mengesakan sang
Pencipta Allah Ta’ala.
Para ulama, seperti Syaikh Ibnul Qoyyim membagi tauhid menjadi tiga
berdasarkan dalil-dalil dari Alquran dan Al-Sunnah, yaitu tauhid “Uluhiyyah”,
tauhid “Rububiyyah” dan tauhid “Al-Asma’ wa “Ash-Shifaat”.
Tauhid “Uluhiyyah”[1]
artinya adalah mengesakan Allah Ta’ala dengan segala bentuk ibadah yang
lahir maupun batin, dalam wujud ucapan maupun perbuatan, lalu menolak segala
bentuk ibadah terhadap selain Allah Ta’ala, siapapun adanya, sebagaimana
firman Allah dalam surat Al-Israa’:23 yang artinya “…Dan Rabb-mu telah
memerintahkan supaya kamu jangan beribadah kepada selain-Nya…”.
Tauhid “Rububiyyah”[2]
adalah pengakuan sejati bahwa Allah adalah Rabb dari segala sesuatu dan Raja
dari segala sesuatu, pencipta dan pemelihara segala sesuatu, yang berhak
mengatur segala sesuatu.Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-An’aam:1 yang
artinya “…Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan langit dan bumi,dan
mengadakan gelap dan terang…”.
Tauhid
“Asma’ dan Sifat”[3]
adalah mengimani segala sifat yang digambarkan oleh Allah untuk diri-Nya dalam
Kitab-Nya, atau sifat yang digambarkan oleh Rasul-Nya dalam hadits, yakni
berupa “Al-Asma’ , Al-Husna, dan Ash-shifat Al-Ula. Seperti firman-Nya
dalam surat Thaaha:110 yang artinya “..Dia mengetahui apa yang ada dihapan
mereka dan apa yang ada dibelakang mereka, sedangakan ilmu mereka tidak dapat
meliputi ilmu-Nya.”10 Hadits Klik Disini
0 comments:
Post a Comment