Saturday, August 26, 2017

KEMAJUAN ILMU PENGETAHUAN



KEMAJUAN ILMU PENGETAHUAN
DAN KEBUDAYAAN ISLAM DI SPANYOL

Dalam masa lebih dari tujuh abad kekuasaan Islam di Spanyol, umat Islam telah mencapai kejayaannya disana. Banyak prestasi mereka peroleh, bahkan pengaruhnya membawa Eropa, dan kemudian dunia kepada kemajuan yang lebih kompleks.
1.      Kemajuan Intelektual
Spanyol adalah negeri yang subur. Kesuburan itu mendatangkan penghasilan ekonomi yang tinggi dan pada gilirannya banyak menghasilkan pemikir. Masyarakat Islam spanyol merupakan masyarakat majemuk yang terdiri dari komunitas-komunitas Arab (Utara dan Selatan), Al-Muwalladun (orang-orang Spanyol yang masuk Islam), Barbar (Umat Islam yang berasal dari Afrika Utara), Al-Shaqabillah (penduduk daerah antara Konstantinopel dan Bulgaria yang menjadi tawanan Jerman dan dijual kepada penguasa Islam untuk dijadikan tentara bayaran), Yahudi, Kristen Muzareb, yang berbudaya Arab dan Kristen yang masih menentang kehadiran Islam.
Semua komunitas itu, kecuali yang terakhir, memberikan saham intelektualterhadap terbentuknya lingkungan budaya Andalusia yang melahirkan kebangkitan Ilmiah, sastra dan pembangunan fisik di Spanyol.
a.       Filsafat
Islam di Spanyol telah mencatat satu lembaran budaya yang sangat brilian dalam bentangan sejarah Islam. Ia berperan sebagai jembatan penyebrangan yang dilalui ilmu pengetahuan Yunani – Arab ke Eropa pada abad ke-12. minat terhadap filsafat dan ilmu pengetahuan mulai dikembangkan pada abad ke-9 M selama pemerintahan penguasa Bani Umayyah yang ke-5. Muhammad Ibnu Abdurrahman (832-886 M). atas inisiatif Al-Hakam (961-976 M), karya-kaya ilmiah dan filosofis diimpor dari Timur dalam jumlah besar, sehingga Cordova dengan perpustakaan dan Universitas-universitasnya mampu menyaingi Baghdad sebagai pusat utama Ilmu Pengetahuan di dunia Islam. Apa yang dilakukan oleh para pemimpin dinasti Bani Umayyah di Spanyol ini merupakan persiapan untuk melahirkan filosof-filosof besar pada masa sesudahnya.
2.      Tokoh-tokoh terkenal dalam bidang filsafat antara lain :
1)      Ibnu Bajjah (wafat 1138 M)
Filosof besar pertama bernama Abu Bakar Muhammad Ibn Yahya Ibn Al-Sayigh Ibn Bajja yang di Eropa dikenal dengan nama Avempace. Ia lahir di Saragosa pada penutup abad kelima Hijriah dan meninggal di Fez pada tahun 533 H. pada tahun 512 H Saragosa jatuh ketangan Raja Alfonso I dari Aragon, dan Ibn Bajjah terpaksa pindah ke Seville. Di kota ini ia bekerja sebagai dokter, kemudian ia pindah ke Granada dan darisana selanjutnya ke Maroko.
Ibn Bajjah banyak menulis tafsiran tentang falsafat Aristoteles. Bukunya yang terkenal ialah tadbir Al-Mutawahhid. Pendapat Al-Ghazali bahwa kebenaran dapat dicapai melalui jalan sufi ia kritik. Unyuk sampai kepada kebenaran menurut pendapatnya, orang harus menempuh jalan filsafat. Tidak semua orang dapat berfalsafat, karena umumnya orang mudah digoda oleh hidup duniawi dan kesenangan jasmani. Untuk mencari kebenaran orang harus menyendiri dan meninggalkan masyarakat umum. Para fil;osof sebaiknya membentuk masyarakat tersendiri, jauh dari masyarakat yang lebih mementingkan hidup kematerian itu. Dalam masyarakat tersendiri serupa inilah orang akan dapat sampai kepada kebenaran.
2)      Ibnu Tufail (wafat 1185 M)
filosof besar kedua dari Spanyol Islam ialah Abu Bakar Muhammad Ibn Abd Al-Malik Ibn Tufail. Ia lahir di Cadix, suatu kota kecil di dekat Granada, pada permulaan abad keduabelas masehi dan meninggal di Maroko pada tahun 1185 M. Disamping filosof, ia juga penyair, dokter, ahli matematika dan ahli astronomi. Di Granada ia menjadi sekretaris Gubernur dan di Maroko Menteri dak dokter dari Khalifah Abu Ya’kub (Dinasti Al-Muwahhid). Di dunia latin ia dikenal dengan nama Abubacer.
Falsafatnya terkandung dalam buku Hayy Ibn Yaqzan, yang menceritakan bagaimana Hayy kepada pengetahuan dan pengakuan adanya tuhan. Akalnya menghasilkan agama yang bersifat filosofis. Dalam buku tersebut selanjutnya diceritakan bahwa seorang ulama bernama asal kepulau itu untuk menyendiri dan beribadat kepada tuhan. Setelah mereka berjumpa ternyata bahwa agama yang ditimbulkan pemikiran akal Havy dalam garis besarnya sama dengan agama samawi yang dianut asal.
Yang ingin digambarkan Ibn Tufail kelihatannya adalah pendapat para filosof bahwa pengetahuan yang diperoleh akal dan pengetahuan yang dibawa wahyu tidak bertentangan. Kedua pengetahuan itu bersumber dari tuhan.
3)      Ibnu Rusyd (1126-1198 M)
Filosof terbesar yang dihasilkan Andalus adalah Abu-Alwalid Muhammad Ibn Ahmad Ibn Muhammad Ibn Rusyd. Ia lahir di Cordova pada tahun 1126 M dikalangan keluarga ahli-ahli hukum. Nenek dan oprang tuanya mempunyai kedudukan hakim agung. Dimasa mudanya Ibnu Rusyd belajar teologi Islam, hukum Islam, Ilmu Kedokteran, matematika, astronomi, sastra dan filsafat. Pada tahun 1169 M ia di angkat menjadi hakim di Seville dan pada tahun 1182 M hakim di Cordova.
Melihat kealiannya sebagai dokter, filosof dan ahli hokum, tidak mengherankan kalau Ibn Rusyd mandapat kedudukan dan penghargaan tinggi dari khalifah Al-Muwahhid Abu Ya’qub Yusuf dan Khalifah Abu Yusuf Ya’qub Al-Mansur. Tetapi antara Ibn Rusyd dan ahli-ahli hokum islam terdapat permusuhan dan atas tuduhan bahwa ia menganut faham-faham filsafat yang bertentangan dengan ajaran islam ia akhirnya ditangkap dan diberikan hokum tahanan kota di Lucena yang terletak dekat dengan Cordova. Kemudian ia dipindahkan ke Maroko dan meninggal disana pada tahun 1198 M.
Ibn Rusyd banyak memusatkan perhatiannya pada falsafat Aristoteles dan menulis ringkasan-ringkasan dan tafsiran-tafsiran yang mencakup sebagian terbesar dari kalangan-kalangan filosof yunani itu. Disamping itu ia juga menulis buku-buku karangan sendiri. Dalam bidang kedokteran dikenal buku Al-Kulliat yang telah diterjemahklan kedalam Bahasa latin dengan nama Colleget. Dalam bidang falsafat Tahafut Al-Tahafut dan Fasl Al-Maqal, Tahafut Al Tahafut ia tulis sebagai jawaban terhadap buku Al-Ghazali Tahafut Al-Falasifah. Dalam bidang hokum Bidayah Al-Mujtahid.
Buku-buku Ibn Rusyd mengenai falsafat Aristoteles banyak diterjemahkan kedalam bahasa latin, dan berpengaruh bagi ahli-ahli piker Eropa sehingga ia diberi gelar Penafsir (Commentator), yaitu penafsir dari falsafat Aristoteles. Kemudian terdapat di Eropa suatu aliran yang disebut Avveroism. Menurut aliran ini falsafat mengandung kebenaran, sedang agama dan wahyu membawa hal-hal yang tidak benar. Jelas bahwa pendapat demikian tidak mungkin bersumber pada falsafat Ibn Rusyd, karena ia sebagai filosof-filosof  Islam lain, berkeyakinan bahwa akal dan wahyu tidak bertentangan. Keduanya sama-sama membawa kebenaran. Kekeliruan ini kelihatannya timbul dari kesalah-fahaman penulis barat abad ketiga belas tentang penafsiran Ibn Rusyd terhadap falsafat Aristoteles.
Tidak mengherankan kalau kaum gereja mengecap Ibn Rusyd sebagai ateis. Falsafatnya dianggap bertentangan dengan agama dan buku-buku dilarang. Tetapi disebalik itu pendapat-pendapat yang dimajukan oleh Thomas Aquinas (1225-1274 M) banyak persamaannya dengan falsafat Ibn Rusyd. Sama dengan Ibn Rusyd, Aquinas juga berpendapat bahwa akal dan wahyu tidak bertentangan, bahkan sejalan. Pendapat-pendapat Ibn rusyd banyak dimasukkan oleh Moses Ben Maimun (Maimonedes : 1135-1204 M), seorang filosof Yahudi, kedalam bukunya Dalalat Al-Hairin. Buku ini dibaca oleh Aquinas. Pengaruh Ibn Rusyd terhadap Aquinas diakui oleh penulis-penulis barat.
Kalau di Barat Ibn Rusyd dikenal sebagai dokter dan penafsir falsafat Aristoteles, di dunia Islam ia dikenal sebagai ahli hokum dan filosuf yang membela rekan-rekannya terhadap kritik dan serangan Al-Ghazali.
b.      Sains
Ilmu-ilmu kedokteran, musik, matematika, astronomi, kimia, dan lain-lain juga berkembang dengan baik. Abbas Ibn Farnas termasyhur dalam ilmu kimia dan astronomi. Dia orang pertama yang menemukan pembuatan kaca dari batu. Ibrahim Ibn Yahya Al-Naqqash terkenal dalam ilmu astronomi. Ia dapat menentukan waktu terjadinya gerhana matahari dan menentukan berapa lamanya. Ia juga berhasil membuat teropong modern yang dapat menentukan jarak antara tata srya dan bintang-bintang. Ahmad Ibn Ibas dari Cordova adalah ahli dalam bidang obat-obatan. Umm Al-Hasan Bint Abi Ja’far dan saudara perempuan Al-Hafidz adalah dua orang ahli kedokteran dari kalangan wanita.
Dalam bidang sejarah dan geografi, wilayah islam bagian barat melahirkan banyak pemikir terkenal. Ibn Jibair dari Valencia (1145-1228 M) menulis tentang negeri-negeri muslim Mediterania dan Sicilia, dan Ibn  Batuthah dari Tangier (1304-1377 M) mencapai Samudera Pasai dan Cina. Ibn Al-Khatib (1317-1374 M) menyusun riwayat Granada, sedangkan Ibn Khaldun dari Tunis adalah perumus filsafat sejarah. Semua sejarawan diatas bertempat tinggal di Spanyol, yang kemudian pindah ke Afrika. Itulah sebagian nama-nama besar dalam bidang Sains.
c.       Fiqh
Dalam bidang Fiqh, Islam Spanyol dikenal sebagai penganut nadzhab Malikin yang memperkenalkan madzhab ini disana adalah Ziyad Ibn Abdurrahman. Perkembangan selanjutnya ditentukan oleh Ibn Yahya yang menjadi Qadhi pada masa Hisyam Ibn Abdurrahman Ahli-ahli Fiqh lainnya diantaranya adalah Abu BakrIbn Al-Quthiyah, Mundzir Ibn Sa’id Al-Buluthi dan Ibn Hazm yang terkenal.
d.      Musik dan kesenian
Dalam bidang musik dan seni suara, islam Spanyol mencapai kecemerlangan dengan tokohnya Al-Hasan Ibn Nafi yang dijuluki ZARYAB. Setiap kali diselenggarakan pertemuan dan jamuan, zaryab selalu tampil mempertunjukkan kebolehannya. Dia juga terkenal sebagai penggubah lagu. Ilmu yang dimilikinya itu diturunkan kepada anak-anaknya baik pria maupun wanita, dan juga kepada budak-budak, sehingga kemasyhurannya tersebar luas.
e.       Bahasa dan Sastra
Bahasa Arab telah menjadi bahasa administrasi dalam pemerintahan Islam di Spanyol. Hal itu dapat diterima oleh orang-orang Islam dan non Islam. Bahkan penduduk asli spanyol menomorduakan bahasa asli mereka. Mereka juga banyak yang ahli dan mahir dalam bahasa arab, baik keterampilan berbicara maupun tata bahasa. Mereka itu antara lain, Ibn Sayyidih, Ibn Al-Hajj, Abu Ali Al-Isybili, Abu Al-Hasan Ibn Usfur, dan Abu Hayyan Al-Gharnathi.
f.        Kemajuan Pembangunan Fisik
Aspek-aspek pembangunan fisik yang mendapat perhatian umat Islam sangat banyak. Dalam perdagangan, jalan-jalan dan pasar-pasar dibangun. Bidang pertanian demikian juga. Sistem irigasi baru diperkenalkan kepada masyarakat Spanyol yang tidak mengenal sebelumnya. Dam-dam, kanal-kanal, saluran sekunder, dan jembatan-jembatan air didirikan. Tempat-tempat yang tinggi, dengan begitu juga mendapat jatah air.
Orang-orang Arab memperkenalkan pengaturan hidrolik untuk tujuan irigasi. Kalau dam digunakan untuk mengecek curah air, waduk (kolam) dibuat untuk konserfasi (penyimpanan air). Pengaturan hidrolik itu dibangun dengan memperkenalkan roda air (water wheel) asal Persia yang dinamakan NA’URAH (Spanyol:Noria). Di samping itu orang-orang Islam juga memperkenalkan pertanian padi, perkebunan jeruk, kebun-kebun dan taman-taman.
Industri, di samping pertanian dan perdagangan, juga merupakan tulang punggung ekonomi islam di Spanyol. Di antaranya adalah tekstil, kayu, kulit, logam, dan industri barang tembikar.
Namun demikian, pembangunan-pembangunan fisik yang paling menonjol adalah pembangunan gedung-gedung, seperti pembangunan kota, istana, masjid, pemukiman, dan taman-taman. Diantara pembangunan yang megah adalah Masjid Cordova, kota Al-Zahra, istana Ja’fariyah di Saragosa, Tembok Toledo, Istana Al-Makmun, Masjid Sevilla, dan istana Al-Hamra di Granada.

Pusat-pusat Peradaban Pada Masa Pemerintahan Islam di Spanyol
a.       Kordova
Kota Kordova dijadikan ibukota oleh Abdurrahman Ad-Dakhil (822-852 M), kemudian mencapai puncak keindahannya pada masa Abdurrahman III yang bergelar An-Nasir (911-961 M). Kordova menjadi kota teladan diseluruh Eropa, karena waktu itu kota-kota di Eropa masih becek, gelap dan sepi, sedang di Kordova sudah ramai dan teratur serta indah dipandang mata. Walaupun kotanya ramai dan besar, namun tidak ada gejala kerusakan moral atau akhlak.
Di tengah kota Kordova terdapat istana khalifah dan didalamnya terdapat 340 rumah yang indah-indah, memiliki gaya cipta sendiri. Di antaranya adalah Al-Mubarok, Al-Kamil, Al-Masruq, Al-Mujaddid, dan Al-Khair serta yang lainnya.
Di luar kota Kordova, Abdurrahman Ad-Dakhil mendirikan sebuah istana baru bernama “QASR AZ-ZAHRA”. Bangunan yang indah ini diperuntukkan kepada istrinya, Az-Zahra dengan biaya 20.000.000 dinar emas. Bangunan ini mempunyai dua gapura yang bagus dan dijaga oleh prajurit dengan ketat. Gapura itu bernama “BAB AL-AQBA” dan yang kedua bernama “BAB ASSIDDA”. Didalamnya terdapat tiga ruangan penting, yaitu istana Al-Mu’nis (yang menghibur), istana Al-Manam (kamar tidur), dan yang terpenting adalah masjid khalifah yang dipergunakan untuk musyawarah para ulama dan para wazir. Ruangan inilah yang terindah, berisi barang-barang perhiasan yang dibuat dari emas, berlian dan permata.
Diantara kebanggaan kota Kordova lainnya adalah masjid Kordova. Menurut Ibn Al-Dala’I, terdapat 491 masjid di sana. Pendiri masjid Kordova adalah Abdurrahman Ad-Dakhil. Tempat masjid itu semula adalah tempat gereja kecil. Atas persetujuan umat Kristen di gereja itu dipindahkan. Masjid ini dapat menampung 80.000 orang. Panjangnya ke selatan 175 meter dan dari Timur ke Barat 135 meter. Jumlah tiangnya 1.400 buah dengan tinggi menara 20 meter. Kubahnya disangga oleh 3.000 buah pilar marmer. Di depan mihrab terdapat 4 (empat) buah tiang; dua tiang dari pualam hijau dan dua tiang dari pualam biru. Gapuranya ada 20 buah. Sedang kendil yang besar berisi 100 lampu. Disamping mihrab ada sebuah khazanah yang berisi pembendaharaan masjid serta alat-alat yang berharga yang dipergunakan hanya tiap-tiap tanggal 27 bulan Ramadhan dan disana terdapat Mushaf Usmani yang hanya bias diangkat oleh dua orang dan masih ada tetesan darah Usman yang meninggal terbunuh oleh penghianat, dimana beliau sedang membaca Al-Qur’an. Masjid raya Kordova sekarang ini dijadikan gereja Nasrani dan diberi nama “MOSQUITA”.
b.      Granada
Granada adalah tempat pertahanan terakhir umat Islam di Spanyol. Disana berkumpul sisa kekuatan Arab dan pemikir Islam. Posisi Kordova diambil alih oleh Granada di masa-masa akhir kekuasaan Islam di Spanyol. Arsitektur-arsitektur bangunannya terkenal di seluruh Eropa. Disana terdapat sebuah istana yang indah yang dibuat oleh raja-raja Bani Ahmar dan diberi nama “AL-HAMRA”. Al-Hamra merupakan sebuah istana yang permai yang didalamnya terdapat masjid yang indah dan mungil. Masjid itu bernama AL-MULK (masjid Sultan) yang didirikan oleh Sultan Muhammad II. Istana Al-Hamra yang indah itu terdiri dari beberapa ruangan, antara lain :
a)      Qa’at Shafra (ruangan kuning). Ruangan ini yang paling indah dan dibuat oleh Sultan Abu Al-Hujjaj Yusuf bin Al-Ahnar.
b)      Qa’at Hukmi (ruangan pengadilan). Di dalamnya terdapat lambing keadilan, berupa gambar tangan menengadah ke atas dan disampingnya dua anak kunci (lambing keadilan).
c)      Taman Singa (Taman Hiburan)
d)      Qa’at Bani Siraj
e)      Qa’at Al-Ukhtain (ruang dua bersaudara perempuan)
f)       Hausy Ar-Raikhan (Ruang Istirahat Sultan)
g)      Disana terdapat menara Al-Hamra yang tingginya 26m.

Pada setiap tanggal 2 Januari terdengar bunyi lonceng raksasa yang beratnya 1200 kg, yang tergantung pada puncak menara itu; dibunyikan selama 24 jam. Sebab tanggal tersebut merupakan jatuhnya Granada ke tangan orang-orang Kristen pada tahun 898 H = 1492 M, dan dalam abad ke XVII itu masjid Al-Mulk dijadikan gereja “SANTA MARIA”.

c.       Sevilla
Sevilla merupakan kota yang indah, terletak di tepi sungai Guadal Quivir. Pernah dijadikan ibukota kerajaan Mulukutthawaif. Pada masa kerajaan Muwahhidun dibawah pemerintahan Sultan Yusuf Abu Ya’kub (1163-1184 M), di sevilla didirikan masjid yang sangat indah. Sevilla merupakan kota kedua setelah Madrid. Banyak sekali peninggalan-peninggalan Islam, karena Islam pernah menguasainya selama 5 abad. Gereja Santa Maria dahulu merupakan masjid yang diubah menjadi gereja dengan menara yang indah dan masih utuh sampai sekarang, dan bernama Latour Giralda; tingginya 70 meter dan dasarnya 13,60 meter. Sekarang puncaknya berisi penuh arca yang terbuat dari perunggu yang tingginya 4 meter dengan berat 1288 kg.
Dan yang merupakan sumbangan terhadap dunia ialah timbulnya banyak universitas, misalnya universitas Kordova, Sevilla, Malaga dan Granada. Siswa-siswa dari luar negeri menyukai Universitas Granada dengan jurusan-jurusan ilmu ketuhanan, falsafah, kedokteran, kimia,astronomi, dan yurispudensi.

Pada waktu Islam meninggalkan Sevilla, kunci kota Sevilla diserahkan kepada Raja Ferdinand, kemudian masjid Sevilla dijadikan gereja Santa Maria de La Sade.

Waras Jeh

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.

0 comments:

Post a Comment

 

Copyright @ 2015